BSIP JATIM GELAR SOSIALISASI KEGIATAN ICARE TAHUN 2024
Malang, 19 Februari 2024 - Dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE) Tahun Anggaran 2024, BSIP Jawa Timur menggelar kegiatan "Sosialisasi Kegiatan ICARE Tahun 2024". Bertempat di Shanaya Resort Malang, kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh ASN BSIP Jawa Timur.
Memulai rangkaian kegiatan, dilaksanakan pembingkaian oleh Kepala BSIP Jawa Timur yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Putu Bagus Daroini, SP, M.Si. "Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan World Bank, dimana hanya dilaksanakan 9 provinsi di seluruh Indonesia, salah satunya di Jawa Timur. Harapannya melalui sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman kepada kita semua terkait dengan kegiatan ICARE". Kegiatan ICARE di Jawa Timur ini difokuskan pada pendampingan dua komoditas yakni mangga dan jagung yang dikelola dalam kawasan dengan melibatkan petani. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan sistem pemanfaatan sumber daya pertanian yang inovatif, integratif, dan kolaboratif untuk mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
Memasuki sesi materi, dilaksanakan pemaparan "Sosialisai Rencana Bisnis Kawasan dan Kegiatan ICARE 2024" oleh Ketua Tim PIU ICARE BSIP Jawa Timur, Dr. Gunawan, M.Si dengan dimoderatori oleh Ir. Dwi Wahyu Astuti, M.Si. Program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE) Jawa Timur merupakan kegiatan pemberdayaan korporasi dan sumber daya pertanian yang terintegrasi. Sasaran kegiatan ICARE ini adalah berkembangnya kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian yang berkelanjutan dan inklusif di lokasi terpilih mendukung ketahanan pangan dan percepatan pencapaian sasaran pembangunan pertanian nasional. Adapun kegiatan yang akan dilakukan di Tahun 2024 ini antara lain adalah : 1). Sosialisasi rencana agribisnis tingkat kawasan, 2). Identifikasi dan sosialisasi calon mitra potensial, 3). Identifikasi Gap Analisys kebutuhan laboratorium, kebutuhan peralatan serta perbaikan infrastruktur, 4). Rekrutmen site manajer dan fasilitator, 5). Sosialisasi penguatan korporasi petani, 6). Bimbingan teknis manajemen koperasi, 7). Pelatihan/bimtek komoditas (GAP), 8). Penyusunan rencana bisnis kawasan korporasi petani (pelatihan dan pendampingan), 9). Sosialisasi Matching Grant, 10). Sosialisasi Competitive Grant, 11). Screening ESF untuk rencana pembangunan percontohan (teknologi, lahan, anggaran), 12). Transfer dan adopsi teknologi yang ada dan relevan (Demfarm), serta 13). Melaksanakan training.